Assallamualaikum Wr.Wb
Islam sangat mengatur aspek
kehidupuan manusia, termasuk makan dan minum, dalam Islam ada adab makan
seperti: mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan
sampai kekenyangan dan tidak makan sambil berdiri.
Larangan
makan dan minum sambil berdiri tersebut bukan tanpa alasan. Ada hikmah yang
terkandung dalam larangan tersebut serta penjelasan ilmiah yang menguatkannya.
”Adab
makan dalam Islam ternyata memiliki
hikmah tersendiri,”kata Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul dr
Ana Budi Rahayu, SpS.
Bila
seseorang makan sambil berdiri, akan terjadi reflux asam lambung, asam lambung
akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Hal ini
dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5), Hal ini ditandai
dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada heartburn.
”Bila
kita tetap membiasakan makan minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang
iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi menyebabkan kanker saluran
esofagus,” tuturnya.
Dalam
hadis, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang
minum sambil berdiri.” Qotadah berkata, “Bagaimana dengan makan?” Beliau
menjawab: “Itu lebih buruk lagi.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hadis
lainnya menyebutkan yang artinya,
“Jangan kalian minum
sambil berdiri, Apabila kalian lupa,
maka hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim).
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani
mengatakan, “Minum dan makan sambil duduk itu lebih sehat, lebih selamat dan
lebih sopan. Ini karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut. Adapun minum sambil
berdiri, akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan
menabraknya dengan keras.
Jika
hal ini terjadi berulang kali dalam waktu lama, dapat menyebabkan melar dan
jatuhnya usus sehingga mengakibatkan disfungsi pencernaan. Rasulullah
Shallallahu ‘Alahi Wasallam berdiri, itu dikarenakan ada sesuatu yang
menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada
tempat-tempat suci, tapi bukan merupakan kebiasaan.
Begitu
pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis
dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Dr. Ibrahim Al-Rawi mengatakan bahwa
saat berdiri, manusia dalam keadaan tegang, karena organ keseimbangan dalam
pusat saraf sedang bekerja keras supaya mampu mempertahankan semua otot pada
tubuhnya agar bisa berdiri stabil dan sempurna. Hal tersebut melibatkan semua
susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa
mencapai syarat terpenting saat makan dan minum, yaitu ketenangan.
Ketenangan
hana bisa dihasilkan saat duduk, saat syaraf dalam keadaan tenang dan tidak
tegang sehingga sistem pencernaan siap menerima makanan dan minum dengan cara
cepat.
Dr. Al-Rawi menekankan bahwa makanan
dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf
yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak
tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila
terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan disfungsi syaraf yang
parah dan menimbulkan detak mematikan bagi jantung sehingga menyebabkan pingsan
atau mati mendadak.
Selain
itu, makan dan minum sambil berdiri terus–menerus bisa membahayakan dinding
usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Menurut para dokter, luka
pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan
makanan atau minuman yang masuk.
Air
yang masuk saat kita duduk akan disaring oleh sfringer, suatu struktur berotot
yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang
kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Namun, jika kita minum sambil
berdiri, air yang kita minum tidak disaring lagi, tapi, langsung menuju kandung
kemih. Hal ini bisa menimbulkan terjadinya pengendapan di saluran ureter akibat
banyaknya limbah yang tersisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit
kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal berbahaya, yang disebabkan susah
buang air kecil.
Pada
saat berdiri, kondisi keseimbangan disertai pengerutan otot pada tenggorokan
yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah dan terkadang
menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan
seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Karena
itu, mulailah membiasakan diri untuk makan dan minum sambil duduk, demi
kesehatan dan menjaga adab sopan santun yang Islami sebagai bagian dari dakwah
kita dalam bentuk perilaku.
Karena itu cara mencegah reflux asam
lambung ini dengan makan sambil duduk, kata Ana. Ada dua hal lain yang juga
dapat menyebabkan reflux asam lambung dan heartburn yaitu: makan minum
kekenyangan dan tidur atau berbaring segera setelah makan.
Beliau
menjelaskan lambung memang dapat mengembang enam kali lipat saat diisi sampai
benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung di lambung, lambung
harus kerja ekstra keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak.
Selanjutnya,
bila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung akan mengalir naik ke
esofagus. ”Demikian juga bila kita tidur atau berbaring segera setelah makan,”
jelasnya.
Kebiasaan
berbaring atau tidur segera setelah makan ini sama bahayanya dengan makan minum
sambil berdiri yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker esofahus
dalam jangka panjang.
Ilmu
kedokteran modern mengungkapkan bahwa minum dalam keadaan berdiri menyebabkan
air yang mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya,
menjadikan lambung kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana
terus-menerus makan dan minum sambil berdiri dapat menimbulkan luka pada
dinding lambung. Penemuan ini menjelaskan kepada manusia bahaya yang telah
diperingatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits berikut
ini.
عن
أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ
الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :
ذَلِكَ
أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم
Dari
Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri.” Qatadah (seorang
tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil
berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk.’” (HR.
Muslim).
Sekecil dan seremeh apapun sesuatu
menurut anggapan kita tidak akan terlepas dari sorotan Islam sehingga agama
Islam memberikan petunjuk dan jalan kebaikan di dalamnya. Seperti halnya minum,
Islam mengajarkan bagaimana tata cara minum.
Para
ulama menegaskan bahwa minum sambil duduk lebih utama dari pada minum sambil
berdiri. Ini berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Janganlah
di antara kalian minum sambil berdiri, bila terjadi maka muntahkanlah airnya.”
(HR. Muslim).
Di samping itu, menurut Ibnul Qoyyim
ada beberapa afat (akibat buruk) bila minum sambil berdiri. maka di samping
tidak dapat memberikan kesegaran pada tubuh secara optimal juga air yang masuk
kedalam tubuh akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Hal ini dikarenakan
air yang dikonsumsi tidak tertampung di dalam maiddah (lambung) yang nantinya
akan dipompa oleh jantung untukdisalurkan keseluruh organ-organ tubuh.
Dengan
demikian air tidak akan menyebar ke organ-organ tubuh yang lain. Padahal
menurut ilmu kedokteran tujuh puluh persen dari tubuh manusia terdiri dari zat
cair.
Tulang-tulangpun
mengandung air sebanyak tiga puluh sampai empat puluh persen. Sebagian besar
darah terdiri dari air dimana terdapat larutan bahan-bahan selain sel-sel
darah.
Akibatnya bilamana pembuangan air
dari dalam tubuh lebih besar daripada pemasukannya, terjadilah dehidrasi yaitu
kekurangan zat cair dalam tubuh. Begitu juga kadar air dalam jaringan tubuh
diatur dengan tepat. Jika terdapat selisih sepuluh persen saja maka
gejala-gejala serius akan timbul. Kalau selisih ini mencapai dua puluh persen
maka orangnya akan mati.
Oleh
sebab itu, dianjurkan memuntahkan air apabila terlanjur minum sambil berdiri
seperti yang disebut dalam hadits di atas. Para ahli hikmah juga memberi jalan
keluar bila terpaksa minum sambil berdiri yaitu menggerak-gerakan dua ibu jari
kaki insya Allah akan dapat menolak efek-efek negatif seperti yang disebut di
atas. (nrz/R02)